Dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa Malaikat Jibril a.s. berkata kepada Rasulullah Saw.: “Wahai Muhammad, aku pernah khawatir siksa akan menimpa umatmu, namun ketika turun al-Fatihah aku merasa tenang.” Rasulullah Saw. bertanya: “Mengapa, ya Jibril?” Jibril a.s. menjawab, “Sesungguhnya Allah ta’ala pernah mengatakan bahwa neraka Jahanam disiapkan untuk umatmu. Neraka Jahanam memiliki tujuh pintu, sedangkan ayat-ayat al-Fatihah ada tujuh. Barangsiapa membaca ketujuh ayat itu, maka jadilah masing-masing ayat tersebut penutup buat tujuh pintu Jahanam, dan dengan demikian umatmu melewatinya dengan selamat.”
Memperbanyak membaca surat alFatihah bisa menambah banyaknya nikmat Allah yang diberikan kepada pembacanya. Sebab, surat al-Fatihah adalah Surat Syukur. Padahal, Allah berjanji bahwa barangsiapa mendapat nikmat dan lantas dia bersyukur maka Allah akan menambah nikmat tersebut; sebaliknya, barangsiapa mengingkari nikmat Allah maka sungguh siksa Allah sangat pedih.
Diriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila engkau mengucapkan alhamdulillahi robbil alamin, maka sesungguhnya engkau benar-benar telah bersyukur kepada Allah ta’ala.” (HR. Ibnu Jarir, ad-Dailami, dan Hakim)
Surat al-Fatihah juga merupakan surat pencegah berbagai petaka dan penyakit bagi siapa saja yang membacanya.
Diriwayatkan dari Ibn Abbas dikisahkan bahwa ketika cucu Rasulullah Saw., Hasan ibn Ali ibn Abi Thalib, menderita sakit yang sulit disembuhkan, Rasulullah Saw. bersusah hati, dan kemudian Allah memerintahkan Rasulullah Saw. untuk membacakan sebuah surat yang tidak ada huruf fa’-nya— karena huruf fa’ berasal dari kata âfat yang berarti petaka—ke wadah berisi air sebanyak 40 kali, dan dengan air tersebut Hasan kemudian dibasuh kedua tangannya, kedua kakinya, wajahnya, kepalanya, serta anggota tubuhnya yang tak terlihat dan yang terlihat, dan insyaallah Allah akan menghilangkan apa saja yang menyakitinya.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa menjalankan shalat 12 rakaat di waktu siang atau malam; kemudian membaca al-Fatihah, membaca surat-surat, melakukan tasyahud (tahiyat) dalam setiap dua rakaat, dan membaca salam; kemudian sesudah tasyahud pada dua rakaat yang terakhir sebelum salam melakukan sujud; kemudian dalam sujud itu membaca al-Fatihah 7 kali, Ayat Kursi 7 kali, dan mengucapkan: Lâ ilâha illallâhu wahdahu lâ syarîka lahu. Lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alâ kulli syai’in qadîr. sebanyak 10 kali. Kemudian membaca: Allâhumma innî as’aluka bima’âqidil ‘izzi min ‘arsyika wamuntahar rahmati min kitâbika wa bismikal a’zhami wa wajhikal a’lâ wakalimâtikat tâmmâti an taqdhiya hâjatî. “Kemudian menyebut hajatnya, lalu mengangkat kepalanya dan membaca salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri; maka sesungguhnya Allah Swt. akan mengabulkan hajatnya.” Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, “Jangan kau ajarkan doa ini kepada orang-orang bodoh karena doa ini mustajabah.”
Berkata Syaikh al-Imam Ahmad ibn Ali al-Buni: “Barangsiapa membaca al-Fatihah 30 kali setelah shalat subuh, kemudian 25 kali sesudah shalat zhuhur, kemudian 20 kali sesudah shalat ashar, kemudian 15 kali sesudah shalat maghrib dan 10 kali sesudah shalat isya’, sehingga hitungannya mencapai 100 kali, maka dia akan terkabul hajatnya secara cepat.”
Beliau juga mengatakan: “Barangsiapa membaca al-Fatihah 100 kali sehabis setiap shalat maktubah (shalat lima waktu), maka dia akan mencapai tujuannya dengan cepat.”
Beliau juga mengatakan: “Barangsiapa membaca al-Fatihah sebanyak hurufnya, yaitu 125 kali, setiap hari, maka dia akan mencapai tujuannya (hajatnya) dengan mudah dan cepat
Syaikh al-Imam Muhyidin ibnu Arabi menyatakan: “Barangsiapa memiliki hajat, maka baca al-Fatihah 40 kali sesudah shalat maghrib sesudah menyelesaikan shalat fardhu dan shalat sunahnya; dan tidak beranjak dari duduknya sampai ia menyelesaikan bacaannya; dan kemudian meminta kepada Allah Swt. dengan membaca doa:
Ilâhi ilmuka kâfin ‘anis suâli ikfinî bihaqqil fâtihati suâlan, wa karamuka kâfin ‘anil maqâli akrimnî bihaqqil fâtihati maqâlan, wa hashshil mâ fî dhamîrî.
Dan kemudian menyebutkan hajatnya. Sayyid Muhammad Haqy an-Nazily menyebutkan bahwa sebagian ulama berkata: “Barangsiapa melanggengkan membaca al-Fatihah di waktu sahur 41 kali, maka Allah Swt. akan membuka rezekinya dan memudahkan semua urusannya dengan tanpa susah payah.” Syaikh at-Tamimi rahimahullah berkata: “Barangsiapa melanggengkan membaca al-Fatihah dengan Basmalah di antara shalat sunah subuh dan shalat fardhu subuh sebanyak 41 kali, maka apa pun yang dicarinya akan tercapai; bila dia seorang fakir maka Allah ta’ala akan membuatnya kaya, bila dia memiliki utang maka utangnya akan lunas, bila dia sakit maka dia akan disembuhkan dengan cepat, dan bila dia lemah maka dia akan dikuatkan.” Sebagian ulama mengatakan: “Barangsiapa melanggengkan membaca al-Fatihah di waktu sahur 41 kali, maka Allah Swt. akan membuka rezekinya dan memudahkan semua urusannya dengan gampang.
Baca Inspirasi yang lain di blog kami