Dzikir yang dibaca saat suluk sangat bervariasi tergantung pada tarekat yang diikuti dan bimbingan dari mursyid. Setiap tarekat memiliki wirid dan dzikir khusus yang diyakini memiliki fadhilah dan manfaat tertentu dalam perjalanan spiritual.
Berikut adalah beberapa contoh dzikir yang umum diamalkan dalam suluk di beberapa tarekat populer di Indonesia:
Tarekat Naqsyabandiyah:
- Dzikir Ismu Dzat (الله... الله... Allah): Mengulang-ulang nama Allah dalam hati (khafi) atau secara lisan (jahr) dengan jumlah tertentu yang ditentukan oleh mursyid. Ini adalah dzikir inti dalam tarekat Naqsyabandiyah.
- Dzikir Nafi Itsbat (لا إله إلا الله): Mengucapkan kalimat tauhid "La ilaha illallah" dengan metode dan adab khusus yang diajarkan oleh mursyid, seringkali disertai dengan pengaturan nafas dan visualisasi pergerakan kalimat tersebut dalam tubuh.
- Khatam Khawajikan: Serangkaian wirid dan doa khusus yang dilakukan dalam kelompok dan memiliki tata cara tertentu, termasuk membaca istighfar, Al-Fatihah, shalawat, dan surah-surah pilihan.
- Muraqabah: Meditasi atau kontemplasi untuk merasakan kehadiran Allah dan membersihkan hati dari pikiran-pikiran negatif. Terdapat berbagai jenis muraqabah dalam Naqsyabandiyah.
- Munajat: Doa-doa permohonan dan pengagungan kepada Allah, seperti "Ilahi Anta Maqsudi wa Ridloka Mathlubi" (Ya Allah, Engkaulah tujuanku dan ridha-Mu yang kucari).
- Wirid Lathaif: Dzikir yang difokuskan pada tujuh titik لطائف (lathaif) atau pusat energi spiritual dalam tubuh.
Tarekat Qadiriyah:
- Dzikir Jahr (لا إله إلا الله): Mengucapkan kalimat tauhid "La ilaha illallah" dengan suara keras atau jelas.
- Istighfar (أستغفر الله العظيم وأتوب إليه): Memohon ampunan kepada Allah.
- Shalawat: Mengucapkan pujian dan permohonan berkah kepada Nabi Muhammad ﷺ.
- Hasbunallah wa Ni'mal Wakil (حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ): Mengucapkan kalimat penyerahan diri kepada Allah.
- Wirid Harian: Amalan-amalan dzikir dan doa yang dibaca setiap pagi dan sore dengan jumlah tertentu.
Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN):
Tarekat ini menggabungkan amalan dari Tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah, sehingga dzikir yang diamalkan juga mencakup kombinasi dari dzikir jahr dan khafi, nafi itsbat, ismu dzat, serta wirid-wirid lainnya sesuai dengan bimbingan mursyid TQN.
Penting untuk diperhatikan:
- Bimbingan Mursyid: Jenis, jumlah, tata cara, dan waktu pelaksanaan dzikir selama suluk selalu ditentukan dan diawasi oleh mursyid. Murid tidak diperkenankan menentukan sendiri amalannya.
- Niat: Seluruh dzikir dan amalan suluk harus dilakukan dengan niat yang tulus hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
- Adab: Melaksanakan dzikir dengan penuh khusyuk, tadharru' (merendahkan diri), dan mengikuti adab yang diajarkan oleh mursyid.
Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat mengenai dzikir apa saja yang dibaca saat suluk adalah bergantung pada tarekat yang diikuti dan arahan dari mursyid. Jika Anda berminat untuk melakukan suluk, langkah pertama yang paling penting adalah mencari seorang mursyid yang mursyid dan mengikuti bimbingan beliau.
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar Walahaulawala Quwwata illabilla hil 'aliyil 'azhim. Allahumma sholli 'ala Muhammad, wa 'ala ali Muhammad. Astaghfirullahal 'azhim wa atubu ilaih
Dalam kebersamaan, kita temukan kedamaian.
Temukan kisah, nilai, dan inspirasi dari tanah kelahiran di blog kami:
Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur📖 Baca sekarang dan rasakan hangatnya budaya dan spiritualitas lokal.
#MajelisSekumpul #SadulurSalembur #BlogKomunitas #NilaiLokal
Terima kasih telah membaca di Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur.
Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar