Jumat, 30 Mei 2025

Syaikh Junayd al-Baghdad

Syaikh Junayd al-Baghdadi (w. 910 M/298 H) dalam Pandangan Pendek Kita
_________

Beliau adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah tasawuf Islam klasik. Ia dikenal sebagai "Sayyid al-Ta’ifah" (pemimpin kaum sufi) dan dianggap sebagai tokoh yang menyelaraskan antara syariat dan hakikat, antara ilmu fikih dan tasawuf. Perjalanan spiritual beliau mencerminkan transformasi dari ilmu formal ke penyaksian batin (kasyf), namun tetap dalam bingkai ketat hukum Islam.

🕋 Asal-usul dan Latar Belakang

Nama lengkapnya Abu al-Qasim al-Junayd ibn Muhammad al-Khazzaz al-Qawariri al-Baghdadi.

Lahir di Baghdad dan tumbuh di lingkungan keilmuan.

Ia merupakan keponakan dan murid dari Sari al-Saqati, seorang wali besar yang pertama kali memperkenalkannya kepada jalan sufi.

🌿 Perjalanan Spiritual (Sulūk)

1. Awal Perjalanan:

Junayd memulai sebagai seorang ahli fikih. Ia duduk dalam majelis para ulama besar seperti Abu Tsaur dan al-Harith al-Muhasibi.

Namun, di bawah bimbingan pamannya, ia mulai menempuh jalan spiritual (tasawuf) secara mendalam.

2. Titik Transformasi:

Junayd mengasingkan diri selama 40 tahun, menghabiskan waktu dalam uzlah (khalwat), zikir, dan mujahadah.

Dalam masa khalwatnya, ia sering berkata:

“Aku telah menghabiskan waktu antara Allah dan diriku selama 40 tahun tanpa makhluk mengetahui keberadaanku.”

3. Tingkat Ma'rifat:

Ia mencapai maqām makrifat yang tinggi, namun tetap memegang teguh syariat.

Junayd dikenal dengan pendekatan "sober sufi" (tasawuf al-shuhūd bi al-wiqār), berbeda dari mereka yang tenggelam dalam ekstase seperti Hallaj.

📜 Ajaran dan Ucapan Penting

Junayd sangat menekankan keselarasan antara lahir (syariat) dan batin (hakikat):

"Jalan kami ini terikat dengan al-Qur'an dan Sunnah. Barang siapa tidak membaca al-Qur'an, tidak menulis hadis, dan tidak mengerti fikih, maka tidak boleh diteladani dalam perkara ini (tasawuf).”

Ia juga berkata tentang tauhid:

"Tauhid adalah pemisahan antara yang Qadim (Allah) dan yang hadits (makhluk).”

🌟 Komentar Ulama Tentang Syaikh Junayd

1. Imam al-Qushayri:

“Junayd adalah imam mereka (kaum sufi), seorang yang faqih dan ahli tasawuf sekaligus. Ucapannya adalah hujjah, dan maqamnya adalah puncak dari orang-orang arif.”

2. Al-Sulami (pengarang Tabaqât al-Sufiyyah):

“Ia adalah imam para arifin dan rujukan bagi seluruh ahli tasawuf.”

3. Imam al-Dhahabi (dalam Siyar A’lam al-Nubala’):

“Ia adalah teladan dalam ilmu, ibadah, dan wara’. Beliau berpegang teguh pada sunnah dan menolak penyimpangan dalam jalan tasawuf.”

4. Al-Nawawi:

"Syaikh Junayd adalah wali agung yang kalamnya dijadikan pegangan oleh para sufi sejati.”

🏛️ Warisan Spiritual

Ia adalah guru dari tokoh-tokoh besar seperti:

Abu Bakr al-Shibli

Abu Hamzah al-Baghdadi

Memengaruhi banyak tarekat, termasuk Qadiriyah dan Naqsyabandiyah, yang mengadopsi prinsip tasawuf yang seimbang (syariat dan hakikat).

Syaikh Junayd al-Baghdadi adalah contoh teladan ulama-sufi yang tidak melepaskan akarnya dari syariat. Ia membuktikan bahwa makrifat tidak akan sah kecuali berjalan di atas tuntunan nubuwwah. Warisannya terus menginspirasi kaum sufi hingga kini sebagai simbol kebeningan hati yang terjaga dalam bingkai hukum Ilahi.

#tasawuf #junaydalbaghdadi #makrifat #tasawuf #nubuwwah #tarekat #syariat

Dalam kebersamaan, kita temukan kedamaian.

Temukan kisah, nilai, dan inspirasi dari tanah kelahiran di blog kami:

Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur

📖 Baca sekarang dan rasakan hangatnya budaya dan spiritualitas lokal.

#MajelisSekumpul #SadulurSalembur #BlogKomunitas #NilaiLokal

Terima kasih telah membaca di Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur.

Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar