Penjelasan tentang rahasia Nafas, Amfas, Tanafas, Nufus
Tanggal: 30 Mei 2025
Pendahuluan
Penjelasan tentang rahasia Nafas, Amfas, Tanafas, Nufus dalam perspektif tasawuf sangat dalam dan menyentuh inti penciptaan manusia. Dalam ilmu hakikat dan ma'rifat, istilah-istilah ini merujuk pada proses spiritual dan ontologis bagaimana wujud manusia hadir dari alam ghaib ke alam nyata, dari hakikat ke syariat.
Isi Utama
1. Nafas (نَفَس)
Nafas secara bahasa berarti “hembusan” atau “nafas”. Dalam konteks tasawuf, nafas adalah Sirrul-Hayat—rahasia kehidupan. Ia adalah hembusan ilahiyah dari Tuhan ke dalam ruh manusia. Ketika manusia ditiupkan ruh dalam rahim (biasanya di usia kandungan 120 hari), itulah saat nafas Ilahi masuk—nafas rahmaniyyah—yang menjadi sumber kehidupan makhluk.
> Dalam Al-Qur’an: “Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalamnya ruh-Nya...” (QS. As-Sajdah: 9)
Makna𝙣𝙮𝙖: Nafas adalah jalan penghubung antara ruhani dan jasmani. Manusia hidup karena nafas, dan nafas ini adalah titisan dari Nafas Tuhan, yang disebut “Nafasul Rahman”—hembusan kasih sayang Tuhan.
2. Amfas (أَنفَاس)
Amfas adalah bentuk jamak dari nafas. Ini menggambarkan proses terus-menerus dari nafas ilahiyah. Dalam tradisi sufi, setiap nafas yang diambil manusia adalah pancaran dari wujud Tuhan, dan di dalamnya tersimpan rahasia ciptaan dan ketetapan-Nya.
> “Setiap amfas adalah amanah, maka jangan sampai nafasmu berlalu tanpa dzikir.”
Kaitan dengan kehidupan: Amfas menjadi tanda hidupnya hati. Setiap hembusan yang tidak disertai kesadaran kepada Tuhan, menjadi kerugian besar dalam pandangan ruhani.
3. Tanafas (تَنَفُّس)
Tanafas berarti “proses bernafas”. Dalam konteks batin, ini adalah dinamika antara pengambilan (inhalasi) dan pelepasan (ekshalasi) energi ruhani. Para arifin mengatakan bahwa setiap tanafas yang sadar (muraqabah an-nafas) adalah bentuk ibadah.
> Di sinilah muncul praktik “muraqabah an-nafas” — menjaga kesadaran dalam setiap hembusan nafas.
Maknanya: Proses tanafas secara spiritual adalah cerminan jalannya ruh dari alam azali ke alam dunia—menyerap rahmat, melepaskan keluh kesah, hingga kembali pada asal.
4. Nufus (نُفُوس)
Nufus adalah jamak dari nafs—jiwa. Ini menyangkut tahapan-tahapan jiwa dalam perjalanan hidup manusia. Mulai dari nafs ammarah (jiwa yang memerintah kepada keburukan) hingga nafs muthma’innah (jiwa yang tenang, kembali kepada Tuhan).
Kaitan dengan kelahiran:
Sejak dalam kandungan, manusia sudah memiliki nufus—jiwa yang terbungkus fitrah. Ketika lahir ke dunia, jiwa ini perlahan diselimuti oleh hijab dunia, hawa nafsu, dan ego. Perjalanan hidup adalah proses menyucikan nufus ini agar kembali kepada Tuhan dalam keadaan murni. Hubungan dari Kandungan hingga Lahir 1. Dalam kandungan (rahim): Nafas Ilahi ditiupkan, jiwa mulai hidup. 2. Menjelang lahir: Proses tanafas awal dimulai, tubuh bersiap menyambut dunia. 3. Saat lahir: Nafas pertama adalah tanda masuknya ruh ke alam dunia. Saat itu, amfas ilahiyah menyertai. 4. Hidup di dunia: Manusia diberi waktu (dihitung dari nafas ke nafas) untuk mengenal asalnya. 5. Tujuan hidup: Menyadari bahwa setiap nafas adalah pinjaman, dan setiap hembusan membawa kita mendekati kematian (dan kembali).
Penutup
> “Sebelum engkau mengenal Tuhan dengan kata, kenalilah Dia melalui nafasmu. Sebab setiap nafas adalah kalimat rahasia yang Dia bisikkan ke dalam dada hamba-Nya.”
Dalam kebersamaan, kita temukan kedamaian.
Temukan kisah, nilai, dan inspirasi dari tanah kelahiran di blog kami:
Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur📖 Baca sekarang dan rasakan hangatnya budaya dan spiritualitas lokal.
#MajelisSekumpul #SadulurSalembur #BlogKomunitas #NilaiLokal
Terima kasih telah membaca di Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur.
Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar