Suatu saat saya pernah berbicara di depan aba saya tentang kehebatan dan ketenaran salah satu Ulama zaman ini. Dengan wajah sedikit sedih dan mimik serius aba berkata: "Mad, gak ono guru koyok Abuya Sayyid Muhammad al Maliki, wes 'alim, sayyid, ganteng, loman. Aku gak fanatik Mad! Kelilingo dunyo gak bakal awakmu nemu koyok Abuya, wong Alim akeh Mad tapi sing Loman gak pilih pilih koyok Abuya gurung nemu aku Mad!"
Perihal kelomanan (kedermawanan) Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliki saya sendiri waktu umrah Ramadhan tahun 2000 pernah menyaksikan di kediaman beliau bagaimana setiap tamu pasti disangoni dan diberi kitab oleh beliau. Dan Aba setiap Haji dan Umrah pasti menyempatkan untuk sowan beliau dan itu tadi pasti disangoni."
Pada Ramadhan tahun 2000 itu saya pernah bilang ke aba "nopo'o bah kok mboten teraweh ten griyane abuya mawon eco singkat mboten kesuwen ? Jawaban singkat aba : sungkan aku mad aku nek sowan mesti disangoni Abuya masih ping telu ping pat, wes wingi wes sowan cukup.
Malah terkadang amplop sangu untuk kiai atau ustadz yang sowan ke Abuya bisa banyak macamnya ada yang untuk ustadz itu sendiri, ada yg untuk santri dan pondoknya, untuk istri kiai bahkan untuk anak anak sang kiai.
Alhamdulillah dan semua amplop sangu dari Abuya Sayyid Muhammad itulah yang dikumpulkan oleh aba sejak ahir tahun 80an sampai Abuya wafat 2004, uang sangu dari Abuya aba kumpulkan dan tidak dicampur dengan uang uang yang lain, Dan uang Sangu dari abuya itulah cikal bakal pembelian tanah awal di Pesantren Progresif Bumi Shalawat Lebo Sidoarjo pada tahun 2009. Uang sangu dari Abuya Sayid Muhammad itu kurang lebih cukup waktu itu untuk membeli tanah seluas sekitar 1,3 hektar dan saat itu aba bilang ke saya: "Mad iki sing tak gae tuku tanah pondok iki duwike Abuya, duwik bibit insya Allah Barokah tak kumpulno teko sangune abuya ket cilikanmu".
Alhamdulillah pada tahun 2022 ini tanah pondok yang awalnya 1 hektaran sekarang sudah menjadi 11 hektar dengan segala bangunan yang berdiri di dalamnya, saya yakin semuanya akan terus berkembang karena barokah Abuya Sayid Muhammad bin Alwi al Maliki. Oleh karena itu di setiap doa dan Al Fatihah kami selalu sebut nama Beliau al Imam al Mujaddid Muhadditsul Haromain Fahrul Hijaz As Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliki al Hasani rahimahullah rahmatan wasi'ah.
***
Ditulis oleh Gus Aria Muhammad bin KH. Ali Masyhuri (Sidoarjo Jawa Timur)
Di Makkah, Ahad 16 Ramadhan 1443 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar