Sabtu, 19 Oktober 2024

Cerita Mbah Akhyar

Cerita Mbah Akhyar (teman masa kecil Gus Maksum di Kanigoro) Tentang Kyai Jauhari

Dahulu antara tahun 1930-an sebuah desa bernama desa Kanigoro di kecamatan Kras, kabupaten Kediri, adalah daerah abangan yang masyarakatnya minim sekali pengetahuan agama. Tak sedikit dari mereka adalah orang-orang PKI. Daerah itu rawan sekali kejahatan, pembunuhan, sabung ayam, dan kemaksiatan.

Melihat keadaan seperti itu, dua tokoh agama yang berstatus kakak beradik asli dari Kanigoro, yaitu H. Abdulloh (kakek Mbah Akhyar), dan adiknya H. Khusnan
Tidak tega melihat keadaan masyarakat Kanigoro yang penuh kemaksiatan.

Sehingga kedunya sowan ke Lirboyo menghadap Romo Kyai Abdul Karim. Kemudian Haji Khusnan mengutarakan pendapatnya kepada Romo Kyai Abdul Karim agar segera mengirimkan tokoh agama/figur yang mumpuni dari Lirboyo untuk mengislamkan dan mendidik agama dan akhlaq masyarakat desa Kanigoro.

Mendengar keluhan dari Mbah Abdulloh dan Mbah Khusnan, kemudian Romo Kyai Abdul Karim mengumpulkan semua menantu-menantunya, diantaranya; Kyai Abdulloh Sirodj, Kyai Manshur Anwar, Kyai Jauhari Fadli, Kyai Marzuqi Dahlan, Kyai Mahrus Ali

Peristiwa ini terjadi ketika memasuki era tahun 1940-an, " kata Mbah Akhyar".

Lalu Romo Yai Abdul Karim mengutus kepada para menantunya itu salah satu untuk pergi ke Kanigoro. Tetapi mereka hanya diam saja.

Kemudian Kyai Abdul Karim berkata:
“Kalau sampean-sampean tidak ada yang sanggup, saya sendiri yang akan pergi ke Kanigoro”.

Mendengar perkataan mertuanya itu, akhirnya Kyai Jauhari memberanikan diri untuk ke Kanigoro, beliau matur ke mertuanya: “kulo mawon bah, ingkang pergi teng Kanigoro, sekalian garwo lan putro kulo beto teng Kanigoro”.

Berangkatlah Kyai Jauhari ke Kanigoro bersama keluarganya. Disana beliau sudah di sediakan Masjid dan rumah oleh dua bersaudara tadi, untuk tempat mengajar dan tempat tinggal bersama keluarganya. Sekarang masjid Kanigoro menjadi besar dan paling besar se-kecamatan Kras.

Kyai Jauhari di Kanigoro yang dimaksud kemungkinan besar adalah KH. Abdullah Jauhari, ayahanda dari KH. Maksum Jauhari atau yang lebih dikenal dengan Gus Maksum Lirboyo. Gus Maksum sendiri lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944.

Beberapa poin penting mengenai kisah Kyai Jauhari di Kanigoro, terutama dalam kaitannya dengan putranya, Gus Maksum, adalah:

Asal dan Keluarga: KH. Abdullah Jauhari merupakan sosok yang dihormati di Kanigoro. Beliau adalah ayah dari Gus Maksum Jauhari, seorang ulama besar dan pendekar yang menjadi cucu dari pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Manaf Abdul Karim (KH. Abdul Karim). Ini menunjukkan garis keturunan keilmuan dan keagamaan yang kuat dalam keluarga tersebut.
Peran dalam Pendidikan Gus Maksum: Semasa kecil, Gus Maksum Jauhari belajar agama kepada orang tuanya, KH. Abdullah Jauhari, di Kanigoro. Hal ini menunjukkan bahwa Kyai Jauhari adalah guru pertama dan utama bagi Gus Maksum dalam menimba ilmu agama.
Peristiwa Kanigoro (1965): Kanigoro, tempat tinggal Kyai Jauhari, menjadi saksi bisu salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia, yaitu Peristiwa Kanigoro pada 13 Januari 1965. Dalam peristiwa ini, massa PKI menyerbu Pondok Pesantren Al-Jauhari di Desa Kanigoro (yang diasuh oleh Kiai Jauhari atau adik ipar Kiai Makhrus, pengasuh Ponpes Lirboyo). Al-Qur'an diinjak-injak dan peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia (PII) yang sedang mengaji digiring oleh massa PKI. Kyai Jauhari sendiri diseret dari masjid dan diikat tangannya oleh massa PKI. Peristiwa ini sangat memilukan dan menunjukkan keberanian serta ketabahan Kyai Jauhari dalam menghadapi teror PKI. Gus Maksum, yang saat itu menjabat sebagai komandan lapangan dalam penumpasan PKI di Kediri dan sekitarnya, memiliki peran besar dalam menghadapi situasi genting ini.
Makam: Gus Maksum Jauhari wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pondok Pesantren Lirboyo. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit makam KH. Abdullah Jauhari, namun kemungkinan besar beliau juga dimakamkan di area pemakaman keluarga tersebut atau di sekitar Kanigoro.
Kisah Kyai Jauhari di Kanigoro tidak dapat dipisahkan dari sejarah besar putranya, Gus Maksum, dan juga Peristiwa Kanigoro yang menjadi bagian penting dari perjuangan ulama dan santri dalam menjaga agama dan negara dari ancaman komunisme.

Dalam kebersamaan, kita temukan kedamaian.

Temukan kisah, nilai, dan inspirasi dari tanah kelahiran di blog kami:

Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur

📖 Baca sekarang dan rasakan hangatnya budaya dan spiritualitas lokal.

#MajelisSekumpul #SadulurSalembur #BlogKomunitas #NilaiLokal

Terima kasih telah membaca di Majelis Sekumpul - Sadulur Salembur.

Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar