Minggu, 06 Oktober 2024

Tata Cara berziaroh

Niat baik, setelah itu, Mandi dan wudhu sebelum pergi ke makam, serta memasuki makam dalam keadaan suci dan memakai pakaian yang bersih.
Istigfar sebanyak sebelas kali. Selain itu, seraya menghadirkan hati sebelum memasuki area pemakaman. Tumbuhkan rasa sedih dan penyesalan dalam hati, pertanda taubat, sehingga memasuki area makam, dalam keadaan bersih lahir maupun batin.
Berdiri di hadapan pintu makam seraya meminta izin untuk masuk. Selayaknya bertamu, kita harus meminta izin untuk masuk serta berdiri di hadapan pintu.
Membaca surat al-fatihah kepada para masyaikh ketika jalan (menuju makam)
Melepas sandal ketika masuk
Mendahulukan kaki kanan ketika masuk
Memasuki area dengan tenang
Membaca لاإله إلا الله sebanyak sebelas kali, dan diakhiri dengan membaca محمد الرسول الله
Membaca do’a berikut:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَيُّهَا الْوَلِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، أَنْتُمُ السَّابِقُوْنَ وَإِنَّا بِكُمْ إِنْ شَاءَ اللهُ لَاحِقُوْنَ
Assalamualaikum ayyuhal waliyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. Antumus Sabiquuna wa inna bikum insyaallahu lahikun
Membaca surat al-fatihah 11 kali
Membaca surat yasin
Membaca surat al-ikhlas 11 kali
Menghadiahkan pahala Al Quran dengan mengucapkan:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ ثَوَابَهَا فِي صَحِيفَةِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَثَوَابَ مِثْلَ ذَلِكَ لِأَرْوَاحِ أَبِيْنَا آدَمَ وَأُمِّنَا السَّيِّدَةِ حَوَاءَ وَمَنْ وَلَدَا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَثَوَابَ مِثْلَ ذَلِكَ لِآلِ بَيْتِ النَّبِيِّ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَعَنَّا وَنَفَعَنَا بِهِمْ دُنْيَا وَأُخْرَى وَأَلْحِقْنَا بِهِمْ فِي الدَّارَيْنِ آمِيْنَ وَثوَابَ مِثْلَ ذَلِكَ فِي صَحِيْفَةِ هَذَا الْوَلِيِّ وَإِلَى مَنْ تُحِبُّ
Allahummajal tsawabaha fi shahifati sayyidil mursalin Shallalahu alaihi wasallam wa tsawaba dzalika li arwahi abina adama wa ummina as-sayyidati hawa’a wa man waladaa minal ambiya’i wal mursalin was syuhada’i was shalihin wa tsawaba mitsla dzalika li aali baitin nabiyyi wa ashhabihi wa azwajihi wa dzurriyatihi wa ahli baitihi ajmain, radiyallahu anhum wa anna wa nafa’ana bihim dunya wa ukhra wa alhiqna bihim fiddaraini amin, wa tsawaba mitsla dzalika fi shahifati hadzal waliyyi wa ila man tuhib
Berdoa dengan mengucapkan: يَا سَيِّدِي فُلَانٌ شَيءٌ لِلهِ اَلْمَدَدُ sebelas kali
Bersalawat kepada nabi dan keluarganya sebanyak sebelas kali
Berdoa kepada Allah SWT seraya membentangkan tangan ke langit, memohon agar kebutuhan dunia maupun akhirat dipenuhi olehNya. Berdoalah dengan menghadap makam wali, maka sang wali itu akan meng-amin-kan doamu. Mulailah doa dengan memuji Allah SWT dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW serta meminta ilmu dan kebaikan dari seluruh kebaikan di dunia dan akhirat kepada Allah SWT, kemudian tutuplah doamu dengan bacaan:
يَا إِلَهِي بِحَقِّ وَلِيِّكَ هَذَا فَرِّجْ كَرْبِي وَهَمِّي فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَارْحَمِ اللَّهُمَّ صَاحِبَ هَذِهِ الْمَقَامِ وَعُمَّهُ بِاللُّطْفِ وَالْإِكْرَامِ وَاسْتَجِبْ دُعَائِي اللَّهُمَّ بِحَقِ الْمًصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِسِرِّ ثَوَابِ الفَاتِحَةِ
Ya Ilahiy bihaqqi waliyyika hadza farrij karby wa hammy fid dunya wal akhirah warham allahumma shahiba hadzihil maqam wa ummahu billutfi wal ikram wastahib du’ai. Allahumma bihaqqil mustafa shallallahu aialihi wasallam wa bisirri tsawabil fatihah
Mengucapkan kalimat syair dibawah ini dengan khusyuk:
لَنْ أَبْرَحَ الْبَابَ حَتَّى تُصْلِحُوا عِوَجِي # وَتُقَبّلُوْنِي عَلَى عَيْبِي وَأَوْزَارِي
Lan Abrahal baaba hatta tshlihu `iwaji # wa tuqabbiluni ala aibi wa auzari
Kemudian mengucapkan:
أَشْهَدُ يَا سَيِّدِي يَا فُلَانُ أَنَّنَا نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَنَّ جَدَّكَ مُحَمَّدٌ عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَهِيَ لَنَا وَدِيْعَةٌ عِنْدَكَ
Asyhadu ya sayyidi ya fulan annana nasyhadu an la ilaaha illa Allah wa anna jaddaka muhammad abdullahi wa rasuluhu wa hiya lana wadiatu indaka
Membaca ayat kursi sekali, dan mengulang-ngulang ayat وَلَا يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ (walaa ya’udhu hifdzuhuma wa huwal aliyyul adzim) sebanyak tiga kali.
Menghormati penjaga makam, dan berbuat baik kepada mereka
Membaca al-fatihah untuk wali di makam tersebut seraya meminta izin untuk kembali pulang dan berkata: “Aku telah menghadirimu wahai tuanku, bukannya aku jemu ataupun bosan, akan tetapi aku memiliki keperluan, gairahku pun berkurang dan melemah, dan aku bermaksud untuk pamit dari makammu”
Tidak membelakangi makam ketika hendak pulang
Bersedekah di sekitaran makam kepada orang-orang yang membutuhkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar