Senin, 07 Oktober 2024

IMAM AL GHAZALI Rahimahullah: CARA MENGETAHUI MALAM LAILATUL QADAR

IMAM AL GHAZALI Rahimahullah: CARA MENGETAHUI MALAM LAILATUL QADAR

Dari Aisyah ra Nabi ﷺ bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ 
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” 
HR. Bukhari
Aisyah ra: "Rasulullah ﷺ sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” 
HR. Muslim
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” 
HR. Bukhari
Menurut Imam Al-Ghazali Rahimahullah, dan juga ulama lainnya:
Sebagaimana disebut dalam I’anatut Thalibin juz 2, hal. 257, 
Cara untuk mengetahui Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadan:
‏قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر
فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين 
أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين 
أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين 
أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين 
أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين
قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة
1. Jika awalnya jatuh pada hari Ahad / Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29
2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa / Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Syekh Abul Hasan As-Syadzili Rahimahullah berkata:
“Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah melesat dengan jadwal atau qaedah tersebut."
Kaidah ini tercantum dalam kitab-kitab para ulama termasuk dalam kitab-kitab fiqh Syafi’iyyah. 
Rumus ini teruji dari kebiasaan para tokoh ulama’ yang telah menemui Lailatul Qadar. 
Formula ini diceritakan Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin; juga terdapat dalam kitab Hasyiah Sulaiman Al Kurdi juz hal 188; 
Tafsir Shawi; kitab I’anah at-Thalibin II/257
Syaikh Ibrahim al Bajuri dalam Kitabnya Hasyiah 'Ala Ibn Qasim Al Ghazi juz I halaman 304; 
as Sayyid al Bakri dalam Kitabnya I'anatuth Thalibin Juz II halaman 257-258 juga kitab Mathla`ul Badrain karangan Syaikh Muhammad bin Ismail Daud al-Fathoni.
Allahu'alam.
Berikut Doa Lailatul Qadar
Ada do’a yang pernah diajarkan oleh Rasul ﷺ jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do’a: 
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni 
"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku"
‏عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ 
أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا 
قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, 
“Aku pernah bertanya pada Rasulullah ﷺ, 
yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?”Rasul ﷺ menjawab, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni 
"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku"
HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850.
Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih
Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab :
“Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah ﷻ”.
Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706. 
Maksud dari “innaka ‘afuwwun” adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi.
Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do’a 
“Allahumma innaka ‘afuwwun …” pada malam yang diharap terdapat lailatul qadar. 
Do’a di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do’a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah ﷻ dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja.
Al Baihaqi berkata, “Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja.” 
Fadho-ilul Awqot, hal. 258
Hadits ‘Aisyah ra di atas juga menunjukkan bahwa do’a di malam lailatul qadar adalah do’a yang mustajab sehingga dia bertanya pada Rasul mengenai do’a apa yang mesti dipanjatkan di malam tersebut.
Semoga kita semua mendapatkan malam lailatul qadar pada Ramadhan ini, amin ya Raab🤲🏿

-Minhatul ‘Allam fii Syarh Bulughil Marom, Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan
-Lathoif Al Ma’arif fii Maa Limawasimil ‘Aam minal Wazhoif, Ibnu Rajab Al Hambali

Semoga bermanfaat🙏🏿🌹

Tidak ada komentar:

Posting Komentar