Diriwayatkan dulu ada wali besar bernama Uthbah al-Ghulam, tdk ada perbuatan maksiat yg tdk pernah dilakukan oleh Uthbah, semua dosa besar pernah dia lakukan.
Uthbah dikenal sbg orang yg fasik, orang yg byk berbuat maksiat.
Suatu ketika Uthbah diberi hidayah oleh Allah tiba2 tergiring hatinya utk datang ke majlisnya Imam Hasan Al-Bashri.
Di majlis Imam Hasan Al-Bashri, semua orang menangis termasuk Uthbah ketika mendengar penjelasan nasehat yg tulus dari Imam Hasan Al-Bashri.
Setelah itu Uthbah bertanya kpd Imam Hasan Al-Bashri: "Ya Syekh, Apakah Allah itu mau menerima taubat seorang pendosa seperti saya ini?"
"Diterima. Pintu taubat Allah selalu terbuka, selama kau benar2 mhn ampun kpd Allah, " jawab Imam Hasan Al-Bashri.
Mendengar jawaban tsb Uthbah jatuh pingsan, bangun dari pingsannya Uthbah kembali bertanya kepada Imam Hasan Al-Bashri, dia masih tidak percaya orang seperti dirinya ketika bertaubat masih diterima oleh Allah SWT. Karena Uthbah begitu menyadari betapa dosa-dosa yang dia lakukan begitu banyak.
Lalu Imam Hasan Al Basri menjelaskan, "Sebesar apapun dosamu jika kau benar2 bertaubat kpd Allah, maka dosa2mu akan di ampuni oleh Allah"
Seketika Uthbah pingsan kembali, ketika bangun dari pingsannya Uthbah bertanya lagi, dan Imam Hasan Al-Bashri tetap menjelaskan bahwa diterima taubatnya seseorang yg benar2 bertaubat.
Lalu Uthbah berdoa, "Wahai Allah, jika Engkau menerima taubatku dan Engkau ampuni dosa2ku maka muliakanlah aku dgn memahami dan menghafal ilmu dan Al Qur'an yang aku dengar. Wahai Allah muliakanlah aku dengan suara yg merdu sehingga orang yang mendengar bacaanku bertambah kelembutan dalam hatinya. Wahai Allah muliakanlah aku dan berikanlah aku rejeki yang halal dan berikanlah aku rejeki yang tak terduga".
Dan Doa Utbah diijabah oleh Allah swt, karena orang yang bertaubat itu berubah derajatnya, dari orang yang dimurkai menjadi orang yang dicintai oleh Allah swt.
Diriwayatkan bahwa sampai2 setiap orang yg mendengar bacaan AlQuran dari Uthbah bisa membuat orang tsb bertaubat kpd Allah swt.
Dan setiap hari di rumahnya tiba2 ada saja orang yang memberi makanan ke Uthbah, dan itu terus berjalan sampai Uthbah meninggal dunia.
Sumber: Habib Ahmad bin Muhammad Al Habsyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar