Rabu, 08 November 2023

IMAM MUHAMMAD AS-SYAFI’I,RA



IMAM MUHAMMAD AS-SYAFI’I,RA

"Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehan-Nya,

cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan

cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh"./


“Dunia adalah tempat yang licin dan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-bangunanya akan runtuh, penghuninya akan beralih kekuburan, perpisahan denganya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bemegah-megahan adalah suatu kerugian,maka memohonlah perlindungan Allah SWT, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahuilah, “sesungguhnya hidupmu didunia akan sirna, dindingnya juga miring dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan janganlah terlalu banyak berangan-angan.”


“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berfikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.”


Ketahuilah bahwa orang yang jujur kepada Allah swt, ia akan selamat. Barangsiapa yang bersemangat dengan agamanya, ia pun akan selamat dari kerusakan, dan barangsiapa yang berlaku zuhud dengan urusan dunianya, niscaya kelak pahala Allah swt, akan Nampak ndah di matanya.


“Tujuan dari ilmu adalah mengamalkanya,maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupanya, bukanya yang bertengger di kepala.”

“Jika engkau melihat seseorang berjalan diatas air dan bias terbang diudara, maka janganlah kehebatan itu menjadikan kalian lengah dan terheran-heran kepadanya sampai kamu mengetahui secara persis atas apa yang dikerjakanya itu berlandaskan  pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.”


“Jika rasa ujub menghinggapi aktifitasmu, mak lihatlah keridhaan siapa yang kau harapkan, pahala mana yang kau suka, sanksi mana yang kau benci. Maka jika engkau memikirkan satu diantara kedua hal ini, niscaya akan hadirdi depan matamu apa yang sudah kamu lakukan.”

“Bid’ah itu terbagi menjadi dua macam : segala sesuatu yang baru dan tidak sejalan dengan Al-qur’an, sunnah, atsar, ijma’ itu merupakan bid’ah dhalalah (bid’ah yang sesat). Sementara jika sesuatu yang baru itu tidak bersebrangan dengan Al-qur’an ,hadits,atsar dan ijma’ maka sesuatu yang baru itu disebut bid’ah khasanah (bid’ah yang baik).”

“Barang siapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah,maka dia tak ubahnya keledai,dan barang siapa yang diminta keridhoanya namun tidak ridho, maka dia adalah syaitan.”


“Tawadhu’ adalah perkara yang sangat di idam-idamkan. Orang yang paling timggi kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat kedudukanya sendiri. Akan tetapi tawadhu’ dihadapan orang yang tidak bias menghargai orang lain merupakan bentuk kezhaliman terhadap diri sendiri.”


“Dasar ilmu adalah kemantapan dan buahnya adalah keselamatan. Dasar Wara’ (menjaga diri dari sesuatu yang meragukan) adalah Qona’ah,(menerima karunia Allah SWT dengan dada yang lapang) dan buahnya adalah ketenangan bathin. Dasar kesabaran adalah keteguhan hati dan buahnya adalah kemenangan. Dasar suatu aktifitas adalah taufiq(pertolongan Allah SWT) dan buahnya adalah kesuksesan. Dasar tujuan akhir dari segala perkara adalah Shiddiq(benar).”


“Diantara orang yang tidak mempunyai harga diri adalah mereka yang dengan mudahnya memberi tahukan usianya kepada orang lain, karena kalau usianya lebih muda, tentu mereka akan menganggapnya rendah dan jika usianya lebih tua, tentu mereka akan beranggapan bahwa ia sudah pikun.”


“Siapa yang merasa bahwa dalam dirinya terkumpul dua cinta, cinta dunia dan cinta kepada  penciptanya, maka ia telah berdusta.”

“Jika kalian melihat kitab yang didalamnya ada catatan tambahan dan perbaikan, maka lihatlah  kebenaran yang ada di dalamnya.”


“Trimalah dariku tiga hal ;

  1. Jangan berbicara panjang lebar tentang sesuatu yang tidak baik perihal sahabat Rasulullah SAW, karena kelak Rasulullah SAW nantinya yang akan menjadi seterumu.
  2. Janganlah kamu sibukan dirimu dengan ilmu kalam, sesungguhnya aku telah melakukan kajian dengan ahli ilmu kalam dan mereka telah melakukan ta’thil (meniadakan sifat Allah SWT)
  3. Dan janganlah menyibukan dirimu dalam nujum(ramalan dengan bintang)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar