Rabu, 08 November 2023

SAYYIDINA AL-IMAM QUTBIL RABBANI SYEIKH ABDUL QODIR AL-ZAELANI,RA




SAYYIDINA AL-IMAM QUTBIL RABBANI SYEIKH ABDUL QODIR AL-ZAELANI,RA

“Hai orang-orang yang lalai! Secara terang-terangan engkau menentang Allah swt Yang Maha Benar dengan bermaksiat kepada-Nya tetapi merasa aman dari siksa-Nya? ketahuilah tak lama lagi rasa aman itu akan berubah menjadi ketakutan, masa luangmu menjadi kesempitan, kesehatanmu menjadi sakit, kemulianmu menjadi kehinaan, kedudukanmu menjadi rendah, kekayaanmu menjadi kemiskinan. Ketahuilah ! rasa aman dari siksa Allah swt ‘Azza wajalla yang akan kau peroleh di hari kiamat sesuai dengan rasa takutmu kepada-Nya didunia ini. Sebaliknya, ketakutanmu dihari kiamat, sesuai rasa aman mu (dari siksa Allah swt) didunia. Sayangnya! engkau tenggelam didunia dan terperosok ke lembah kelalaian, sehingga cara hidupmu seperti hewan. Yang kalian ketahui hanya makan, minum, menikah dan tidur. Keadaan kalian ini tampak nyata bagi orang-orang yang berhati suci. Rasa rakus terhadap dunia, keinginan untuk mencari dan menumpuk-numpuk harta telah memalingkan kalian dari jalan Allah swt dan pintu-Nya. Hai yang ternoda arena ketamakanya, andaikata kau bersama penghuni bumi bersatu untuk mendatangkan sesuatu yang bukan bagianmu, maka kalian semua tidak akan mampu mendatangkanya. Oleh karena itu tinggalkanlah rasa tamak untuk mencari sesuatu(rezeki) yang telah ditetapkan untukmu, maupun yang tidak ditetapkan untukmu. Apakah pantas bagiseorang yang berakal untuk menghabiskan waktunya memikirkan sesuatu yang telah selesai pembagianya.”


“Tabir penutup kalbumu tak akan tersibak selama  engkau belum lepas dari alam ciptaan; tidak berpaling darinya dalam  keadaan hidup selama hawa nafsumu belum pupus; selama engkau melepaskan diri dari kemaujudan dunia dan akhirat, selama jiwamu belum bersatu dengan kehendak Allah swt dan cahayanya. Jika jiwamu bersatu dengan kehendak Allah swt dan mencapai kedekatan  dengan-Nya lewat pertolongan-Nya. Makna hakiki bersatu dengan Allah swt ialah berlepas diri dari makhluk dan kedirian, serta sesuai dengan kehendak-Nya tanpa gerakmu, yang ada hanya kehendak-Nya. Inilah keadaan fana dirimu, dan dalam keadaan itulah engkau bersatu denga-Nya, bukan bersatu dengan ciptaa-Nya. Sesuai firman Allah swt; “tak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya”. dan dialah yang maha mendengar dan maha melihat.”


“Anak-ku pertama-tama nasehatilah dirimu, kemudian nasehatilah orang lain. Perhatikanlah dirimu, jangan mengurusi prang lain. Jangan mengurusi orang lain selama dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki. Sungguh celaka, engkau mengetahui cara menyelamatkan orang lain! Engkau buta, bagaimana dapat menuntun orang lain? Hanya yang memiliki penglihatan tajamlah yang mampu menuntun umat manusia. Hanya orang yang mengenal Allah swt lah yang dapat mengembalikan manusia kejalan-Nya. Seseorang yangtidak mengenal-Nya, bagaimana dapat menuntun umat manusia ke jalan-Nya?”


“Kalian mengahadiri majelis ilmu hanya untuk mencari jalan keluar bagi permasalahan duniawi kalian, bukan untuk mengobati penyakit hati. Kalian tidak mendengarkan nasehat para penceramah, tetapi meneliti kesalahan mereka, kemudian menghina dan menertawakanya, kalian juga bermain-main dalam majelis. Sesungguhnya kalian sedang mempertaruhkan diri kepada Allah swt Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Segeralah bertobat, jangam mencontoh musuh-musuh Allah swt. Berusahalah untuk mengambil manfaat dari apa yang kalian dengar.”


https://para-auliya.blogspot.com/2011/12/nasehat-para-wali-allah.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar